Minggu, 12 Oktober 2025

“Pemanfaatan Sumber Belajar dan pembiasaan dalam mewujudkan Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri 5 Gido”.

 


https://www.youtube.com/watch?v=qDi6q8fF3Ug&t=12s

A.                PENDAHULUAN

Situasi: Sesuai Keputusan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah bahwa sekolah diharapkan bisa menerapkan kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam satuan pendidikan masing-masing.

Pada dasarnya sesuai dengan struktur kurikulum, kurikulum merdeka mengadopsi pembelajaran yang Proses belajar yang menekankan pada pemahaman konsep secara menyeluruh, penerapan pengetahuan dalam konteks nyata, dan pembentukan kemampuan berpikir kritis serta reflektif bukan sekadar menghafal.

Tetapi juga memahami konsep itu bekerja dan bisa digunakan dalam memecahkan masalah nyata. Selain itu juga fleksibel bisa diterapkan di daerah yang dengan kondisi serba terbatas baik sarana dan prasarana. Kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam juga memberi ruang pada satuan pendidikan agar bisa menentukan profil lulusan dengan berbasis aset yang ada. SMP Negeri 5 Gido yang merupakan sekolah yang terletak di daerah tertinggal, terdepan dan terluar juga sebaiknya juga menerapkan kurikulum tersebut sebagai patokan standar pendidikan yang akan dilaksanakan.

SMP Negeri 5 Gido yang berada jauh sekitar 9 km dari ibukota kecamatan, dengan akses menuju sekolah yang sulit dimana harus mendaki gunung, menyebrang sungai dan berjalan kaki serta sarana dan prasarana sekolah yang sangat minim dan tidak memadai. Selain itu faktor pendukung seperti kemampuan ekonomi, latar belakang pendidikan orangtua siswa serta kemampuan intelegensi peserta didik yang beragam mendorong saya untuk mencoba membantu memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam.

SMP Negeri 5 Gido yang saya pimpin mulai dari 2020 sudah mengikuti perkembangan kurikulum merdeka sejak tahun 2022, dengan rincian pilihan:

1.      Tahun Pelajaran 2022/2023 melaksanakan kurikulum merdeka fase belajar mandiri

2.      Tahun pelajaran 2023/2024, melaksanakan kurikulum merdeka fase belajar berubah, sehingga saat ini hanya tersisa kelas IX yang masih menggunakan K-13 namun mengadopsi penilaian Assesment dari kurikulum merdeka.

3.      Tahun Pelajaran 2024/2025 melaksanakan kurikulum merdeka dengan pendekatan diferensiasi untuk semua tingkat kelas.

4.      Sedangkan saat ini, Tahun ajaran 2025/2026 melaksanakan kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning) untuk semua tingkatan kelas.

Dengan demikian penerapan kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam di SMP Negeri 5 Gido menjadi penting, karena struktur kurikulum yang sederhana hanya menyasar pada materi esensial juga menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik, gaya belajar, minat belajar serta memaksimalkan potensi atau aset yang ada dilingkungannya. Selain itu prinsip bahwa sekolah yang saya pimpin harus bisa mengikuti standar kurikulum yang sudah ditetapkan beserta perkembangan pada dunia pendidikan lainnya menjadi motivasi kuat bagi saya secara pribadi dan juga warga sekolah secara umum.

Sesuai hasil rapor pendidikan, kesepakatan dan komitmen bersama siswa, guru, orangtua, komite dan stakeholder untuk menerapkan kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam dilingkungan SMP Negeri 5 Gido apalagi merupakan hal wajib bagi sekolah penerima BOS Kinerja untuk mengikuti dan melaksanakan pelatihan bagi guru dan kepala sekolah dalam memantapkan kemampuan pada kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran Mendalam, selain itu saya harus tetap berperan dan bertanggung jawab penuh untuk segala proses yang akan berjalan. Maka sebagai kepala sekolah saya berperan, menggali informasi, memetakan kesiapan sekolah, membersamai bapak/ibu guru dalam persiapan proses pembelajaran, menjalin komunikasi dengan para stakeholder termasuk sosialisasi kepada orangtua dan komite, serta memastikan semua proses pembelajaran, projeck pembelajaran sesuai perencanaan yang berdasarkan standar kurikulum melalui observasi langsung ke dalam kelas terkhusus project yang sifatnya interdisipliner atau lintas mata pelajaran. Dengan beberapa proses itu maka saya mencoba “Pemanfaatan Sumber Belajar dan pembiasaan dalam mewujudkan Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri 5 Gido”.

            Tantangan terbesar yang saya hadapi dalam penyusunan praktik baik ini berasal dari diri sendiri, kurangnya pemahaman, pengetahuan terkait kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam dan implementasinya. Pengetahuan saya yang terbatas juga dalam hal melukis. Selain itu juga, kondisi lingkungan sekolah, sarana prasarana yang sangat minim terkhusus alat lukis, serta akses menuju sekolah yang jauh melewati gunung, menyebrang sungai dengan berjalan kaki, PLN, sinyal yang belum terakses dengan baik. Tantangan berikutnya adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan aktor-aktor yang akan terlibat dalam implementasi kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam, seperti siswa, guru, orangtua, komite dan juga stake holder lainnya. Dimana pembelajaran mendalam ini berfokus pada penggunaan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) dengan banyak lapisan (deep neural networks) untuk memproses data dan belajar mengenali pola yang kompleks. Dan juga kurangnya pemahaman bagi kami tentang pemanfaatan sumber belajar, yang selama ini hanya berpikir bahawa sumber belajar itu harus merupakan buku teks dan referensi lain.

 

B.                 ISI

Kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam adalah pelaksamaan kurikulum yang dikembangkan meniru cara kerja otak, tapi pakai jaringan saraf buatan (neural network), pembelajaran mendalam (deep learning) ini merupakan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konsep secara bermakna, bukan sekadar hafalan. Agar siswa memahami konsep inti dengan lebih mendalam. Maka hal ini peserta didik dan juga satuan pendidikan, prinsip pengembangan kurikulum operasionalnya dititik beratkan pada keberpihakan (berpusat) pada peserta didik, mendorong siswa memahami konsep secara utuh, mengaitkan dengan kehidupan nyata, dan mampu memecahkan masalah secara kreatif dan kritis, dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, serta melibatkan berbagai stake holder. Berdasarkan dari situasi dan tantangan yang telah saya paparkan  diatas, maka aksi nyata yang saya lakukan untuk implementasi kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam di SMP Negeri 5 Gido terkhusus pemanfaatan sumber belajar dan pembiasaan adalah sebagai berikut :

1.      Menggali dan mengumpulkan informasi, referensi sebanyak-banyaknya tentang kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam mulai dari struktur kurikulum, program intrakurikuler, program kokurikuler, dan program ekstrakurikuler.

2.      Mengadakan diskusi sesama guru, mengikuti pelatihan (In House Training) yang diselenggarakan baik secara daring dan luring

3.      Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran mendalam kepada peserta didik, guru, orangtua, komite dan juga Stakeholder.

4.      Merencanakan program-program sekolah yang mendukung pelaksanaan penerapan kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam yaitu dengan pembagian tugas guru, pencetakan himbauan-himbauan dalam bentuk spanduk dan pembiasaan yang akan dilakukan di sekolah.

5.      Melaksanakan pemetaan minat bakat dan juga gaya belajar peserta didik, sehingga bisa memetakan kebutuhan belajarnya sehingga bisa mendapat gambaran sumber belajar yang akan di butuhkannya.

6.      Membuat Kurikulum Operasional satuan pendidikan yang akan menjadi panduan sekolah dalam melaksanakan seluruh kegiatan satu tahun ajaran, termasuk juga menyepakati pembiasan yang dilakukan disekolah

7.      Perencanaan projeck pembelajaran interdisipliner profil pelajar pancasila yang akan dilaksanakan satu tahun ajaran, termassuk juga merencanakan melukis tembok penahanan sepanjang 50 meter.

8.      Memberdayakan sumber belajar yang ada, baik sumber belajar manusia (guru, peserta didik, orangtua, komite, stake holder), sumber lingkungan fisik sekolah (lapangan sekolah untuk pembuatan pondok baca, taman, bahkan digunakan untuk pembelajaran baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler), sumber belajar non cetak- atau digital (mendesain perpustakaan menjadi tempat membaca yang menyenangkan, asyik dan nyaman, kelas-kelas yang dilengkapi dengan pojok baca dan membuat kelas kaya teks). Sumber belajar kegiatan sekolah (yaitu bersumber dari kegiatan yang dikerjakan oleh siswa dan guru seperti pada video (https://youtu.be/qDi6q8fF3Ug?si=GbEiDbyCo9qNFVHW )

9.       Melakukan kolaborasi dengan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, yaitu dengan memetakan siapa siswa yang ingin dan bersedia melukis pada tembok sepanjang 50 meter tersebut.

10.  Kolaborasi dengan orang tua, komite, stake holder dalam memfasilitasi pembelajaran yang interdisipliner atau lintas ilmu, jika ada orangtua dan bapak ibu guru yang punya pengetahuan dan pengalaman dalam melukis.

11.  Melakukan pembelajaran langsung dengan melukis di tembok sehingga bisa bersama-sama mencari solusi atas kesulitan siswa dalam peningkatan kemampuannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

12.  Melaksanakan kegiatan pembiasaan disekolah, seperti :

·         Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin dimana petugas pembaca undang-undang, janji siswa doa, dan pancasila tidak dibaca tapi di hapal oleh petugas.

·         Hari selasa SMP Negeri 5 Gido juga melaksanakan sarapan bersama seluruh siswa dan bapak/ibu guru akan sarapan bersama di teras kelas dan kantor,

·         Hari rabu membiasakan siswa menyebutkan perkalian sebelum masuk kedalam kelas,

·         Hari kamis membiasakan siswa dengan english day, dimana bapak/ibu akan memberikan arahan dalam bahasa inggris, lalu siswa juga guru akan berupaya berbahasa inggris sepanjang hari

·         Hari sabtu membiasakan siswa 15 menit berliterasi sebelum masuk ke dalam kelas dan akan menceritakan kembali hasil dari yang dibacanya.

·         Setiap hari akan melaksanakan senam anak indonesia hebat, juga bernyanyi dan berdoa sebelum memulai pembelajaran dan juga setelah selesai pembelajaran

·         Setiap hari pukul 10.00 tepat SMP negeri 5 Gido Juga memutarkan lagu indonesia raya dimana setiap siswa dan guru akan berhenti sejenak dari semua aktifitasnya berdiri dengan posisi siap sambil mengikuti alunan lagu indonesia raya tersebut.

13.  Mengadakan refleksi untuk setiap kegiatan yang telah berlangsung, baik refleksi dari siswa, guru, orangtua dan juga komite. Apakah kegiatan dan penerapan implementasi kurikulum merdeka sudah memberikan pengalaman belajar yang baik bagi peserta didik di satuan pendidikan.

14.  Melakukan tindak lanjut atas refleksi dan juga hasil evaluasi yang diperoleh.

 

C.                PENUTUP

Pemanfaaatan berbagai sumber belajar terkhusus tembok penahan dalam media lukis dan berbagai program pembiasaan bagus dan cocok dilaksanakan di SMP Negeri 5 Gido, karena selain bisa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik sekolah, pemamanfaatan sumber belajar ini juga memberi pengalaman belajar yang sangat baik dengan bonus lingkungan sekolah jadi lebih cantik, memiliki daya tarik tersendiri dan juga menekankan pada keberpihakan pada peserta didik, sehingga bukan hanya kognitif yang di tonjolkan namun juga keterampilan sebagai manusia pancasila yang bersumber dari profil pelajar pancasila yaitu kreatif.  Mendorong peserta didik dan guru untuk takwa kepada Tuhan yang maha Esa hingga diharapkan bernalar kritis seperti pada kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Gido.

 

D.    KESIMPULAN

Hasil yang diperoleh dari praktik baik pemanfaatan sumber belajar dan berbagai program pembiasaan ini adalah sebagai berikut:

1.      SMP Negeri 5 Gido yang berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar bisa memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa-siswi

2.      Pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Gido menjadi lebih menarik dan bermakna karena memanfaatkan sumber belajar

3.      Pengelolaan dan penataan yang baik karena berhasil memanfaatkan sumber belajar yang ada, misalnya memanfaatkan tembok untuk menyalurkan minat dan bakat siswa dalam melukis.

4.      Pemanfaatan gedung darurat menjadi perpustakaan sekolah dan juga ruang kelas yang kaya akan teks berhasil meningkatkan daya, minat dan kemampuan membaca peserta didik yang dibuktikan dengan peningkatan kemampuan literasi sekolah pada rapor pendidikan yang mengalami peningkatan 21% dari tahun 2023 (33%) ke tahun 2024 (54%) dan berhasil mendapatkan bos kinerja dengan kategori peningkatan terbaik.

5.      Penataan lapangan dan taman sekolah yang menekankan penataan pada penerapan numerasi dan literasi dimana-mana menambah keindahan sekolah yang juga secara signifikan membantu meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik, terbukti rapor pendidikan sekolah meningkat 28% dari tahun 2023 (33%) tahun 2024 (33%) tahun 2025 (70,59 % literasi, 88,23% numerasi)

6.      Peningkatan pada kemampuan guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka pendekatan pembelajaran yang berpihak pada murid terkhusus saat ini SMP Negeri 5 Gido salah satu sasaran sekolah yang mengikuti pelatihan pembelajaran Mendalam dak KKA karena mendapat BOS kinerja dengan peningkatan terbaik tahun lalu

7.      SMP Negeri 5 Gido berhasil membuat 2 komunitas belajar intra sekolah (Kombel Guru SMP Negeri 5 Gido, diketuai oleh guru dan Kombel SMP Negeri 5 Gido, saya sebagai ketua) dan dua komunitas belajar antar sekolah (Kombel BerHati, saya sebagai ketua, Kombel Kompas-komunitas Pengajar IPS, saya sebagai sekretaris). Dimana empat komunitas belajar tersbut berhasil beberapakali webinar di Plafform Merdeka Mengajar.

Demikian Naskah Praktik baik Pemanfaatan Sumber Belajar dan pembiasaan dalam mewujudkan Pembelajaran Mendalam di SMP Negeri 5 Gidoini saya tulis semoga naskah ini bermanfaat bagi pembaca. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan, pemilihan dan penetapan kata, saya sangat terbuka juga berharap saran serta masukan yang membangun perbaikan dan kesempurnaan naskah ini dikemudian hari. Teriring salam dan ucapan terimakasih saya untuk semua pembaca.

Ya’ahowu...

Horas...
majuah-juah....

 

 

 

Nias,               Oktober 2025

Penulis

 

 

 

DAVID WIJAYA MUNTHE, S.Pd

 

 

Dokumen pendukung:

https://www.youtube.com/watch?v=qDi6q8fF3Ug

https://www.youtube.com/watch?v=lj83ox7yf6A&t=215s

https://youtu.be/kCtgUdZIACE

https://web.facebook.com/reel/1439565177133160

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar