Senin, 08 November 2021

PROFIL KEPALA SEKOLAH

 

Kepala Sekolah

Bapak : DAVID WIJAYA MUNTHE, S.Pd, Gr

Beliau adalah Kepala SMP Negeri 5 Gido yang ke-1, menggantikan Plt Asori Laoli, S.Pd,. yang dialihtugaskan ke SD Negeri 078508 Sisobahili Darai. Bapak David Wijaya Munthe mulai bertugas di SMP Negeri 5 Gido tanggal 07 Januari 2020, secara resmi sertijab dilaksanakan pada Hari Selasa 20 Januari 2020. Beliau menempuh pendidikan terakhir di Program S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, dan Program Pendidikan Guru dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang pada tahun 2016.Beliau mempunyai motto dalam manajemen kepemimpinannya yaitu : 3S & 1P = Santai, senyum & Semangat, Pasti. Santai dalam dalam berpikir, mengutamakan Senyum dalam bertindak, semangat untuk memulai segala sesuatu dari hal-hal yang sangat atau sederhana, yang kemudian Pasti dalam mengejar hasil atau tujuan dikenal dengan istilah/prinsip 3M (Mulai dari hal-hal kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai saat ini).

Memang belum ada perubahan signifikan dikepemimpinan beliau, namun kemajuan yang dicapai SMP Negeri 5 Gido mulai terlihat , mulai berbenah dan mulai mengikuti sekolah-sekolah lain yang sudah lebih dulu ada. Hal-hal yang dirasakan mengalami kemajuan diantaranya : (1) Peningkatan disiplin PBM/KBM baik guru maupun siswa semboyan WALAU HUJAN AKU TETAP PERGI SEKOLAH dipahami, disadari dan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan oleh semua personil sekolah, (2) Pembangunan 3 (tiga) Ruang Kelas Darurat, (3) Pembenahan fisik lingkungan sekolah, diantaranya dengan membangun lapangan olah raga sekaligus multi fungsi baik itu untuk kegiatan upacara bendera maupun kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut aktif aktifitas siswa.

Beliau mempunyai sebuah harapan/keinginan yang sungguh sangat mulia, yaitu seluruh GTT jadi PPPK dan diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di SMP Negeri 5 Gido dengan asumsi yang bersangkutan/mereka asli pribumi warga masyarakat Sisobahili  dan telah mengabdi sejak Pertama sekolah ini didirikan dengan harapan untuk kemajuan dunia pendidikan bagi masyarakat Kecamatan Gido,  desa Sisobahili  dan tidak mungkin untuk mengajukan mutasi atau pindah tempat bekerja.

Rabu, 27 Oktober 2021

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 5 Gido

  

SMP Negeri 5 Gido, Berada di desa Sisobahili, Dusun III,
Kec. Gido, Kab. Nias

Bersumber dari insiatif salah satu tokoh masyarakat (tidak disebutkan namanya) yang merindukan pembangunan sumber daya  manusia yang siap bersaing dan memiliki masa depan, terbesitlah cita mulia ingin mengajukan pendirian sekolah tingkat lanjutan (SMP) di desanya. Inisiatif beliau tersebut muncul atas rasa iba melihat anak-anak daerahnya yang putus sekolah di tingkat lanjutan (SMP) karena terlampau jauhnya lokasi sekolah dan besarnya biaya yang dikeluarkan apabila harus melanjutkan sekolah di kecamatan. 

Saat pemasangan papan merk olehBapak Kepala Dinas Pendidikan
Bapak. Syukur Arman Mendrofa, S.IP
    Pada tahun 2017 ide tersebut diusulkan pada saat musrembangdes untuk pengajuan pendirian SMP dengan pilihan lokasi di dusun 1, namun usulan tersebut gagal dikarenakan Sekolah pendukung (SD) tidak ada. Namun tanpa putus asa ide tersebut kembali didengungkan pengusulan pendiirian SMP pada pamitan SDN Sisobahili darai tahun 2018 yang saat itu difasilitasi Pemerintah Desa dan Kepala UPT Kecamatan Gido. 

Pada pertemuan tersebut disepakati agar di lakukan kembali pembuatan proposal dan pengajuan ulang permohonan pendirian SMP Negeri 5 Gido. Dengan berbagai perjuangan yang penuh semangat salah seorang tokoh masyarakat berdiskusi dengan beberapa orang pemilik lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pendirian SMP nantinya.

     Perjuangan yang membuahkan hasil salah seorang warga bersedia menghibahkan lahan miliknya untuk dijadikan lokasi pendirian SMP, dan tidak tanggung-tanggung lahan yang dihibahkan seluas 6600 meter (60 x 90 utk utara dan selatan ,100x80 utk timur dan barat).
foto bersama dengan tokoh dan semua elemen yang turut andil
dalam pendirian SMP N 5
    Setelah lokasi dan hibah diperoleh, para tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dan panitia yang diwakili oleh warga masyarakat dengn penuh semangat kembali mengajukan permohonan pendirian SMP. Pengajuan awal dilaksanakan dengan persetujuan seluruh warga masyarakat
  tokoh pendidikan, tokoh agama, pemerintah desa. Puji tuhan 18 Juni 2019 terbitlah izin pendirian sekolah dari pemerintah kabupaten nias yang ditanda tangani langsung oleh bapak bupati nias, Bapak SOKHIATULO LAOLI. bernomor 050/542/K/TAHUN 2019. 
    
    
Pendidik dan Tenaga kependidikan ( Juni 2021)
Dengan pertimbangan data yang dikirim pada saat pengajuan permohonan sudah ada 47 peserta didik, 1 rombongan belajar, 3 SD pendukung, 12 PTK, Tidak berselang beberapa lama terbit juga izin operasional yang ditandatangani Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Nias , Bapak Syukur Arman Mendrofa, S.IP bernomor 421.3/3861a-PNFD/2019. Tahun ajaran 2019/2020 pun dimulai dengan penuh semangat walau kurang lebih 1,5 bulan masih tetap menumpang disekolah terdekat.

    
pendidik dan tenaga pendidikan bersama komite ( Nov 2020)
Pada tanggal 15 Juli 2019 dilaksanakan pemasangan papan merk SMP Negeri 5 Gido langsung oleh bapak Kepala Dinas Pendidikan Nias, Bapak Syukur Arman Mendrofa, S.IP didampingi oleh beberapa tokoh seperti Kepala UPT Kecamatan Gido, Bapak Eliadil Laoli, Panitia Pembangunan, Tokoh Masyarakat, Pemerintah Desa, Tenaga Pendidik, peserta didik, dan sejumlah tokoh lainnya. Setelah proses pemasangan papan merk selesai maka SMP Negeri 5 Gido resmi menjalankan segala Aktivitas PBM di gedung darurat dengan fasilitas dari pemerintah desa (kursi, meja) dan sumbangan beberapa tokoh untuk sarana lain. Asori Laoli, S.Pd merupakan Kepala Sekolah SMP negeri 5 Gido yang pertama walau berstatus Plt dengan Ketua komite pertama Ariyusu laoli.


SMP Negeri 5 (Oktober 2022)
Puji tuhan dengan berbagai dukungan dari seluruh elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, pemerintah desa dan seluruh orang yang telah berpartisipasi yang tidak bisa disebutkan satu persatu SMP Negeri 5 Gido berjalan dan tetap mengikuti segala peraturan yang berlaku. Saat ini SMP ini sudah memiliki 3 rombongan belajar, 1 kantor guru (sumbangan Orangtua), dan 1 buah kamar mandi, serta fasilitas lain seperti alat-alat olahraga. Saat ini SMP Negeri 5 Gido yang peserta didik 60 orang, dijalankan Kepala sekolah Defenitif (Bapak David Wijaya Munthe, S.Pd,Gr) dibantu 2 guru PNS GGD, 7 GTT, 1 orang penjaga sekolah dan ketua komite EVORI LAOLI.
(sumber : Tokoh Masyarakat)
Note :Apabila ada kekurangan dalam penulisan, narasi dalam tulisan ini, tim penulis sangat terbuka dalam merangkum informasi, data yang tentunya semakin melengkapi dan memperbaiki isi tulisan ini



Rabu, 10 Maret 2021

Best Practice "PENGGUNAAN APLIKASI E-RAPORT UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 5 GIDO TAHUN PELAJARAN 2020/2021”.

Best practice atau praktik terbaik adalah pengalaman terbaik atau kisah keberhasilan yang ditulis oleh pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah, atau pengawas) untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya di lapangan secara kreatif, inovatif, praktis, memiliki nilai kebaruan yang berdampak terhadap meningkatnya mutu layanan pendidikan yang diberikannya kepada peserta didik.

Tenaga Pendidik dan Kependidikan terkhusus guru pasti sudah tak asing lagi dengan istilah ini. Best Practice merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah (publikasi Ilmiah) yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk kepentingan kenaikan pangkat. Best Practice adalah karya tulis guru/Kepala Sekolah yang berisi pengalaman terbaik dalam proses pembelajaran, proses peningkatan kompetensi dan standar pendidikan di satuan pendidikan tempatnya bertugas. Pada Praktik ini banyak hal penerapan pendekatan, metode, atau model pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar, dan berbagai inovasi dalam pembelajaran, serta kegiatan lain yang meningkatkan kualitas dalam pembelajaran yang tentunya bisa berdampak bagi peserta didik, guru dan satuan pendidikan secara menyeluruh. 

"Praktik terbaik (Bahasa Inggris: best practice) dapat didefinisikan sebagai suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat diulangi yang telah terbukti manjur untuk banyak orang dalam jangka waktu yang cukup lama.  Praktik terbaik menceritakan kisah sukses ataau pengalaman terbaaik kreativitas dan inovasi PTK dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu layanan pendidikann di satuan pendidikan sehingga dapat mencapai prestasi yang diharapkan. Praktik terbaik tidak selalu identik dengan langkah yang besar dan "revolusioner" yang dilakukan oleh PTK dalam menyelesaikan masalah, tetapi bisa juga melalui sebuah langkah kecil, penerapan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana, tetapi efektif dan dampaknya terasa dalam peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di satuan pendidikan. Masalah yang ditemukan di lapangan dicari solusinya secara taktis dan praktis. Bagi guru bisa berkaitan dengan penggunaan media dan alat peraga, strategi, model pembelajaran tertentu yang inovatif sedangkan bagi kepala sekolah bisa berkaitan dengan penyelenggaraan program pelatihann, workshop, pembiasaan, pembuatan kebijakan dan peraturan, pembuatan sarana dan prasarana tertentu dan sebagainya.  best practice atau praktik terbaik adalah pengalaman terbaik atau kisah keberhasilan yang ditulis oleh pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah, atau pengawas) untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya di lapangan secara kreatif, inovatif, praktis, memiliki nilai kebaruan yang berdampak terhadap meningkatnya mutu layanan pendidikan yang diberikannya kepada peserta didik (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Praktik_terbaik")


Berikut best practice kepala sekolah SMP Negeri 5 Gido TP 2020/2021

Judul (https://drive.google.com/file/d/1l1cfQ3avMkCK43v1J1MJgM0KnylluD9b/view?usp=sharing )

Lembar persetujuan, kata pengantar, daftar isi (https://drive.google.com/file/d/160q-OflWxccK_RB9uCSreyunp5iTYuzL/view?usp=sharing )

BAB I, II, III, IV, Daftar Pustaka (https://drive.google.com/file/d/1_jqbJ0rzYls2Gtyj6sOdItiG8y9HcQ2R/view?usp=sharing )


Rabu, 05 Desember 2018

S.Pd, Gr itu bukan GENERASI KARBITAN

Ikuti, Alami, Peroleh Lalu Tulis & Ceritakan

(Saya ikuti, saya Alami, Saya Peroleh Lalu saya Tulis. So, Tulisan ini hanya untuk jebolan PPG SM-3T )

S.Pd, Gr merupakan singkatan dari Sarjana Pendidikan guru. Unik dan jarang terdengar?? yupzz BENAR sekali. Tapi istilah tersebut mungkin sudah pernah terdengar bagi anda yang tahu program SM-3T dan GGD. Dan tentunya singkatan tersebut memang bukan hal TABU atau barang baru lagi bagi anda-anda jebolan PPG SM-3T,  PPG-T, PPG SMK Kolaboratif. Gelar S.Pd, Gr itu memang belum memiliki keabsahan yang sahih, namun entah bagaimana dan darimana asal muasalnya sehingga singkatan tersebut jadi sebutan lumrah bagi jebolan-jebolan PPG tesebut diatas. 
Sertifikat Pendidik Jebolan PPG SM-3T
Secara positif, mungkin mereka yang menggaungkan gelar tersebut melihat dari ijazah dan sertifikat yang diperoleh, sebab setelah lulus PPG SM-3T mereka akan memperoleh SERDIK (SERTIFIKAT PENDIDIK) yang redaksinya tertulis "Dinyatakan GURU PROFESIONAL dibidangnya dan Kepadanya diberikan sebutan GURU (Gr) beserta hak dan kewenangan yang melekat pada sebutan tersebut". Redaksi tersebut tidak dimiliki oleh pemilik SERTIFIKAT PENDIDIK (SERDIK) jalur lain. 

Sertifikat Pendidik Jebolan PLPG
PLPG misalnya, redaksi pada SERDIK mereka hanya tertulis  "Dinyatakan GURU PROFESIONAL dibidangnya" Redaksi untuk sebutan "Guru (Gr)" Tidak tercantum. Nah gelar yg diperoleh pada serdik tersebut "Gr", digabung dengan gelarnya sebelum ikut SM-3T yaitu "S.Pd" maka jadilah gelar mereka gaungkan S.Pd,Gr. Tapi lagi-lagi saya hanya mencoba mengulas dan menganalisisnya saja, sebab hingga saat ini pihak terkait belum pernah secara terbuka mengumumkan penggunaan gelar tersebut. (Opss tapi ini juga bisa jadi bahan diskusi sebenarnya dengan pihak terkait mengenai kejelasan gelar ini loh, biar tidak salah tafsir...justopinion hehehe ✌✌✌).

Oke kita kembali ke Mengapa S.Pd,Gr itu bukan kaleng-kaleng??? (dalam hal ini pemilik SERDIK tersebut),  berikut proses dan tantangan yg harus dilalui:
1. Sebelum mereka berselancar di http://seleksi.dikti.go.id/sm3t , mereka HARUS lebih dulu memastikan bahwa mereka sudah memiliki IJAZAH S-1 (IJAZAH ya bukan SURAT TANDA LULUS KULIAH), ini menandakan berarti mereka harus sudah WISUDA S-1 terlebih dulu

2. Punya IJAZAH S-1 sudah bisa berselancar ke web tersebut?? OWHH BELUM juga loh... Mengapa??? karena mereka juga HARUS MEMILIKI IPK 2.75 (MINIMAL) Bagi lulusan UNIVERSITAS NEGERI dan IPK  3.0 (MINIMAL) bagi lulusan UNIVERSITAS SWASTA dalam skala 4.0

3. Poin 1 & 2 sudah OKE, mereka baru bisa masuk web Mendaftar dan menyiapkan berkas yang harus diupload yaitu IJAZAH, TRANSKIP NILAI, KTP, PAS POTO. (Ini namanya Seleksi berkas)

4. Saatnya pengumuman berkas. LULUS... Mereka berhak ikut Test TERTULIS dari RISTEK DIKTI LANGSUNG dengan sistem ONLINE jg loh... nah ADA YANG TIDAK LULUS?? BANYAK karna kuota tiap LPTK penyelenggara terbatas. Tahun 2013 di LPTK tempat saya test kuota hanya 300 orang Yang akan lulus hingga tahap akhir. (Seleksi tertulis)

5. Pengumuman... LULUS, berhak ikut Test WAWANCARA.    Ada yang tidak lulus, pasti ada dong. Sebab kalau tidak ada BUKAN SELEKSI/TEST namanya.

6. Pengumuman.. LULUS... lengkapi berkas lagi (SKCK, BEBAS NAPZA, SURAT PERNYATAAN, SURAT BERSEDIA MENITIPKAN IJAZAH) dan TEST KESEHATAN

7. Pengumuman lagi...LULUS, Jantungan, tidak lulus LEBIH jantungan lagi. Mengapa lulus JANTUNGAN?? SEBAB di tahap ini mereka akan mengetahui tempat bertugas setahun kedepan, ada yg dapat 3T,4T,5T, bahkan  ada mungkin yang 10T. 

8.Setelah pengumuman tempat bertugas, mereka berhak ikut PRAKONDISI selama 12 hari, di tahap ini mereka dibekali Pramuka, pengenalan daerah tugas, dan KETAHANMALANGAN. Ketahanmalangan ini keras boss..mereka dilatih langsung oleh TNI dan materi latihan mirip TNI, PBB, Wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (ada merayapnya di parit juga loh.. noh cek https://youtu.be/Vj1Z-3eXLhM)

9. Berangkat ke daerah sasaran selama satu tahun. Satu tahun mereka diberi GAJI?? bukan gaji TAPI biaya hidup.. Besar?? owhh TIDAK namanya saja biaya hidup HANYA sebatas agar BISA HIDUP, ada BAHKAN SEBAGIAN yg TIDAK BISA HIDUP kalau hanya BERGANTUNG pada biaya hidup. Contoh saya mengabdi di Pulau Luang, desa luang barat kecamatan Mdona hyera, maluku barat daya, maluku hanya dapat biaya Hidup 2jt 500rb. Harga makanan??? Tidak ada makanan memang dijual disana.. hahaha..Aqua gelas?? Rp 2.000,-/cup.. Cukupkah Rp 2.500.000,- itu biaya hidup per bulan disana?? jika kita bandingkan dengan di barat yang hanya Rp. 500/cup?? Pikiran kalian ahhhh loe pun belagu EMANGNYA HARUS MINUM AQUA ya??? Kan air itu aja minum... Ehhh asal ente tahu boss walaupun rela Rp 2.000/cup  itu saja susah mereka cari, Langka.. Air bersih ada?? Tentu ada lah kan laut disana bersih TENTU airnya bersih TAPI JANGAN TANYA RASA, sudah pernah minum air laut rasanya gimana?? Mereka setahun disana makan,minum, mandi pake itu boss.. udah hebat kalau sekali-sekali minum air payau. Air gunung ADA?? gimana caranya Ada,  gunung disana saja gunung batu semua. Air hujan??? Jalan-jalan lah kesana hujan Turun 1 bulan saja dalam satu tahun.. Biaya hidup Rp.2.500.000,- BANYAK??  (Hitung sendiri sajalah dalam hati ya). Daerah tugas gimana??? Dari sumatra ke kupang saja naik pesawat 2x transit (jakarta dan surabaya), kupang ke desa luang?? Dengan kapal perintis 5 hari 4 malam. Kapal bersandar di dermaga?? owhh tidak KAPAL BERLABUH DITENGAH LAUT. Loh ko bisa sampai Desa?? Masih Naik perahu motor 1 jam lagi boss. Turun dari kapal ke motor laut gimana?? Beratraksi seperti monyet, bedanya monyet bergelantungan di Pohon, mereka bergelantungan ditali.. Siap??? Belum...itu kalau kondisi tidak badai, KALAU BADAI banyak berdoa saja biar ada motor yang datang ke kapal, kalau tidak ada mereka harus ikut kapal ke persinggahan sekanjutnya. Kalau BADAI ada motor laut yang datang ke kapal?? Jangan harap bisa bergelantungan di tali, LOMPAT SONO KE LAUT LANGSUNG dan berdoa motor lautnya cepat respon untuk jemput dari air laut, Kalau tidak?? Siap-siap di hantam ombak duluan dan cengap-cengap di air. Fatalnya bisa KOID boss digulung ombak dan hilang.
(baca: https://sumbar.antaranews.com/berita/142392/guru-peserta-sm3t-meninggal-saat-bertugas) tuh tempat tugas yang saya ceritakan diatas, almarhum adek angkatan yang menggantikan mereka tugas disana. (cek:https://youtu.be/PQVUTTO7JdU)

10. Setahun mengabdi pulang..Langsung masuk asrama untuk PPG?? owhh tidak.. masih menganggur 3 bulan lagi. Semua ikut PPG?? tidak juga...HANYA orang yang bertugas selama satu tahun di daerah yang berhak masuk ASRAMA dan PPG.

11. Sebelum masuk ASRAMA...lengkapi lagi berkas (SKCK, SURAT KESEHATAN, SURAT PERNYATAAN, BEBAS NAPZA, SURAT BERSEDIA TINGGAL DIASRAMA Selama satu tahun)

12. PPG satu tahun diasrama ngapai aja??? Senin -jumat dari jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB kuliah, Malamnya sibuk cari Bahan, materi pembelajaran, buat perangkat, media, penilaian, dan proposal Penelitian. kegiatan ini rutin 6 bulan (1 semester) Dan harus siap tepat waktu dan lengkap. Tahap ini ada testnya jg loh mereka harus mampu presentasi proposal penelitian, Praktek Peer teaching.

13.Sabtu dan minggu ngapai??Libur?? owh Tidak... Kesempatan untuk aktualisasi diri, pengembangan minat, bakat, kreatifitas, aksi sosial dan kebugaran jasmani. Ini juga harus diikuti, karena penilaian asrama diambil dari sini loh, dan salah satu penentu kelulusan makanya tidak boleh sepele juga.

14. Terus semester dua ngapai?? PPL, Praktek pengalaman Lapangan.. Langsung ke sekolah mitra LPTK. Ada test nya juga???Ada.. Setelah 6 bln praktek mereka akan ujian kinerja (UKIN) langsung praktek mengajar di kelas yg didalamnya ada siswa/i, rekan sejawat, Guru pamong, Dosen pembimbing. 

15. Selesai?? Belum selesai lagi... Setelah UKIN mereka harus Menyelesaikan Proposal Penelitiannya...

16. Lagi-lagi belum selesai... kenapa?? Mereka Masih harus ikut ujian LOKAL yang di selenggarakan LPTK.. harus lulus juga...

17. Ujian Tulis Negara (UTN), Ini lah setan yang bisa memudarkan bahkan jadi momok yang paling ditakuti oleh mereka, Tahun 2016 standar minimal 75. Yang artinya jika ingin lulus HARUS Minimal nilai 75. UTN ini dilaksanakan dengan sistem ONLINE, CCTV , dan pengawas ruang 4 orang, dengan jumlah peserta ujian 20 orang/ ruangan.  ADA TIDAK LULUS??? ADA...dan diberi kesempatan mengulang beberapa kali dan jika tetap TIDAK LULUS maka mereka tidak akan dapat SERDIK. sebab SERTIFIKAT PENDIDIK HANYA BISA DI MILIKI OLEH ORANG YANG SUDAH LULUS MELEWATI TAHAP INI SELURUHNYA. Dan jika mereka jebolan yang sama dengan cerita ini sudah pasti mereka S.Pd,Gr. Dan sudah pasti mereka itu BUKAN KARBITAN..



Nah untuk anda yang merasa mereka PRODUK INSTAN/GENERASI KARBITAN, sebelum anda ngejugde pilah-pilah dan bedakan dulu Siapa yang anda maksud. Tolong Jangan Sama Ratakan dan generalkan. Bagaimana analisis anda mengatakan MEREKA pemilik SERTIFIKAT PENDIDIK jebolan PPG SM-3T itu KARBITAN/ INSTAN?? Anda tahu lama proses mulai dari TAHAP SELEKSI hingga MENDAPAT SERDIK dan gelar S.Pd, Gr itu butuh waktu 2 tahun 8 bulan jika dihitung Dalam bulan, 32 bulan coy, itu anda bilang INSTAN/KARBITAN??? Mungkin anda bicara tanpa data dan tanpa sumber sehingga bicara seenak udel anda saja. Mohon anda cross check kembali data dan sumber anda. Jangan karna anda korban tidak lulus SM-3T dan PPG atau Bahkan CPNS saat ini, lalu anda terus mengkambinghitamkan ASPEK LAIN atas kegagalan anda. Saya pastikan mereka pemilik gelar S.Pd,Gr jebolan PPG SM-3T itu BUKAN INSTAN apalagi KARBITAN sebab mereka "BERTARUH NYAWA, BERSEDIA TERASING, MEMPERTUA USIA & MENUNDA MASA DEPAN (MENIKAH)" untuk memperolehnya.




Minggu, 25 November 2018

REDUP SUDAH

 Esok (25 Nov 2018) tepat 73 tahun guru akan meniup lilinnya kembali.
lilin yang HARUSnya selalu memberi kesan penerang bagi tiap mereka yang berada dipusarannya. Lilin yang seyogianya RELA MELEBUR & HABIS demi tetap bercahaya. Dulu pernah merasa beruntung sebab lilin itu bisa bercahaya dan menyala. Berkesempatan melebur demi mereka yang berdahaga akan pengetahuan. Bukan hanya anak sekolah, semua kalangan dari anak-anak sampai dewasa dan orangtua. Betapa bahagianya saat itu, desa kecil yang gelap gulita nun jauh disana selalu memacu untuk belajar dan selalu belajar. Sebab selalu BERJUBEL pertanyaan yang harus dirundingkan. Bahkan Di gedung berlantai tanah itu,  keriuhan dan rebutan jari mungil selalu teracung ke langit menandakan diubun-ubun mereka sudah menggunung pertanyaan yang HARUS dieksekusi, begitu selalu hingga waktu merasa iri dengan keseruan canda gurau disela diskusi dan pagi sampai siangpun berlalu sangat cepat. Bukan hanya untuk bocah-bocah mungil hitam badaki itu saja, mufakat di se-profesi bahkan di lingkungan masyarakat oleh perangkat desa juga selalu di beri kesempatan untuk memberi pandangan dan pertimbangan sebelum ada mufakat. Namun itu hanyalah masa lalu yang selalu dirindu bahkan selalu terpatri di ingatan. Itu hanya kenangan ditimur. Ini sekarang dibarat, yahh barat.. Sama seperti jauhnya timur hingga barat, Begitu jua dengan treatment yang didapat, bak suplemen pada sudut. Jika dulu lilin itu dibiarkan terus bercahaya dan melebur, kini lilin itu tidak diberi kesempatan bercahaya dan melebur. 
Persis dengan bagaimana lilin pada perayaan ulangtahun , seperti biasanya lilinnya tidak akan dibiarkan bercahaya lama apalagi sampai melebur. Begitu lilin hidup nyanyian selamat ulangtahun pun seakan tanpa ritme mengalir seperti  air terjun, sangat deras agar cepat lilin di tiup sebelum melebur. Sebab jika lilin melebur dan mengenai kue maka kuenya akan terbuang. Namun ini bukan masalah nikmatnya kue yang tanpa leburan lilin. Namun sama halnya dengan lilin yang tidak di beri kesempatan bercahaya dan melebur, mereduplah sudah keberadaan itu. Selalu dipadamkan ketika ingin bercahaya, selalu diterpa angin kuat ketika berusaha untuk hidup.Dan jika memilih utk melebur, maka akan disisihkan bahkan akan terbuang sama seperti leburan lilin pada kue tersebut. Tanpa melihat perjuangan lilin hingga melebur, sang lilin yang mempertaruhkan batangnya terbakar agar tetap bersinar dan rela hancur demi terang... Dan bukan lilin lah namanya jika tidak bisa melebur, dan kurang berhargalah lilin jika tidak memberi terang dan bercahaya.. Begitu hambarnya jika lilin begitu hidup langsung di tiup dan dipadamkan, sama halnya ibarat sayur tanpa garam, Hambarlah sudah,....

GuruKU

Friska merupakan salah satu siswa yang
memiliki mimpi dan cita-cita tinggi

Mimpi yang dulu bak kilat menyambar di gelap malam
Kini berubah seperti matahari terbit
Yang memberi kehidupan bagi tiap insan
Hadirmu selalu dinanti,kucuran keringatmu pemacu semangat
Pengalaman juga keluhmu benteng melawan roda era
Guruku
Engkau adalah pelita hidup
Penerang stiap kegelapan
Pemberi apresiasi dalam pengejaran mimpi
Guruku
Engkau, Embun penyejuk
Profesionalitasmu menomor wahidkan generasi bangsa
Menomor duakan kepentinganmu
Engkau pelepas dahaga
Akan ilmu demi masa depanku yang cerah
Engkau penyegar jiwa dari mimpi suramnya hidup kelak
Namanya Friska Zebua, siswa SMP N 2 Gido yang membacakan Puisi HGN
Namanya Friska Zebua, siswa
SMP N 2 Gido
yang membacakan Puisi HGN
Guruku
Tanpamu aku bukan siapa-siapa
Aku tidak akan tahu apa-apa
Baca tulis juga aku akan buta
Bodoh dan miskin akan jadi bagianku
Guruku
Pengorbananmu sangat berarti
Tetap bertahan dalam kekurangan
Tetap menawan walau bukan bangsawan
Tetap rajin walau nasib terkebiri
Tetap hebat walau hidup nyaris melarat
Terimakasih Guruku
Terima kasih untuk sang Pelangi yang Kau Hadirkan
Terima kasih untuk setiap kesetiaan dalam pewujudan mimpiku
Terima kasih kuhaturkan untuk setiap keluhmu
Terima Kasih Guruku.


oleh: FRISKA ZEBUA

Rabu, 05 September 2018

Pemberontakan PRRI/Permesta (sumber: ruangguru.com)

PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sementara Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta. Pemberontakan keduanya sudah muncul saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949. Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS tahun 1949 bersamaan dengan dikerucutkan Divisi Banteng hingga hanya menyisakan 1 brigade saja. Kemudian, brigade tersebut diperkecil menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Kejadian itu membuat para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng merasa kecewa dan terhina, karena mereka merasa telah berjuang hingga mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ada pula ketidakpuasan dari beberapa daerah seperti Sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kondisi ini pun diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang sangat rendah. Akibat adanya berbagai permasalahan tersebut, para perwira militer berinisiatif membentuk dewan militer daerah, sebagai berikut:  PRRI selanjutnya membentuk Dewan Perjuangan dan sekaligus tidak mengakui kabinet Djuanda, maka terbentuklah kabinet PRRI. Pada tanggal 9 Januari 1958 para tokoh militer dan sipil mengadakan pertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah pernyataan berupa “Piagam Jakarta” dengan isi berupa tuntutan agar Presiden Soekarno bersedia kembali kepada kedudukan yang konstitusional, serta menghapus segala akibat dan tindakan yang melanggar UUD 1945 dan membuktikan kesediaannya itu dengan kata dan perbuatan.Selanjutnya Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri Syafruddin Prawiranegara. Hal ini merupakan respon atas penolakan tuntutan yang diajukan oleh PRRI. Pada saat dimulainya pembangunan pemerintahan, PRRI mendapat dukungan dari PERMESTA dan rakyat setempat. Dengan bergabungnya PERMESTA dengan PRRI, gerakan kedua kelompok itu disebut PRRI/PERMESTA. Untuk menumpas pemberontakan, pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka, dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Operasi ini sangat kuat karena musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat. Terbukti dengan ditembaknya Pesawat Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) yang dikemudikan oleh Allan L. Pope seorang warga negara Amerika Serikat.  Akhirnya, pemberontakan PRRI/Permesta baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1958, dan pada tahun 1961 pemerintah membuka kesempatan bagi sisa-sisa anggota Permesta untuk kembali Republik Indonesia.

Note:
APREV (Angkatan Perang Revolusi)
AUREV (Angkatan Udara Revolusioner)
PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta)
PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia), DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) dan Republik Maluku Selatan